Mengapa Imam Mengeraskan Suara saat Sholat Maghrib, Isya, dan Subuh?-LembarIslam.com
Lembar Islam - Dalam melaksanakan ibadah sholat, terdapat perbedaan cara bacaan yang dilakukan oleh imam saat memimpin jamaah. Saat sholat Maghrib, Isya, dan Subuh, imam mengeraskan suaranya saat membaca Al-Fatihah dan surat lainnya pada dua rakaat pertama. Sementara pada sholat Dzuhur dan Ashar, imam membaca dengan suara pelan.
Penjelasan mengenai perbedaan ini diungkapkan dalam buku "Sifat Shalat Nabi SAW" karya Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani. Menurutnya, Rasulullah SAW mengajarkan untuk tidak mengeraskan bacaan (jahr) pada sholat Dzuhur dan Ashar.
Sedangkan mengencangkan suara ketika sholat pada malam hari (Maghrib, Isya, Subuh) dianjurkan karena merupakan waktu khalwat (menyepi). Saat itu, manusia berkumpul sehingga kurang nyaman untuk bermunajat.
Adapun dikhususkan pada dua rakaat pertama, semangat orang sholat tinggi pada rakaat-rakat tersebut. Sehingga, disunnahkan untuk mencari kenikmatan munajat seorang hamba kepada Tuhannya.
Dalam kitab "Al-Muntaqo Syarah Muwatho", hukum mengeraskan dan melirihkan suara dalam sholat adalah sunnah. Jika imam lupa dan malah membaca Al-Fatihah dan surat lainnya dengan suara keras saat sholat Dzuhur dan Ashar, atau membaca pelan bacaan ketika sholat Maghrib, Isya, atau Subuh, maka sholatnya tetap sah.
Selain itu, terdapat beberapa batasan mengenai cara membaca sholat yang dianjurkan. Misalnya, dianjurkan untuk memelankan suara bacaan pada rakaat terakhir sholat Maghrib dan rakaat ketiga-keempat sholat Isya.
Alasan bacaan sholat Dzuhur dan Ashar dibaca pelan karena itu adalah waktu sibuk dan saat-saat manusia berkumpul. Sedangkan bacaan sholat yang dilaksanakan pada siang hari dianjurkan untuk pelan karena itu adalah waktu sibuk dan saat-saat manusia berkumpul.
Dengan mengikuti cara sholat Rasulullah SAW, umat muslim diharapkan dapat melaksanakan ibadah dengan baik dan benar. Perbedaan cara bacaan yang dilakukan oleh imam saat memimpin jamaah merupakan salah satu sunnah yang perlu dipahami dan diamalkan
Berita ini di kutip dari Sumber: https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-7229478/kenapa-imam-sholat-dzuhur-dan-ashar-tidak-mengeraskan-suara-ini-penjelasannya