Pelaksanaan Puasa Sunnah Haram Jika Puasa Wajib Belum Ditunaikan-lembarislam.com
LembarIslam.com - Pelaksanaan puasa sunnah menjadi haram jika puasa wajib yang ditinggalkan belum dikerjakan. Hal ini berdasarkan hukum Islam yang mewajibkan penggantian puasa yang ditinggalkan, yang dikenal dengan istilah puasa qadha.
Menurut buku "Panduan Terlengkap Ibadah Muslim Sehari-Hari" oleh KH Muhammad Habibillah, beberapa orang yang wajib mengganti puasa yang telah ditinggalkan adalah:
* Wanita haid
* Musafir (orang yang sedang dalam perjalanan)
* Orang sakit
Puasa qadha harus disegerakan, apalagi jika ditinggalkan tanpa uzur. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur'an, "Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain." (QS. Al-Baqarah: 185)
Puasa qadha wajib disegerakan sebelum memasuki bulan suci Ramadan berikutnya. Dengan demikian, orang yang sedang dalam perjalanan boleh berbuka (batal) dalam jarak yang telah ditentukan oleh syariat.
Namun, jika penundaan tersebut dikarenakan uzur, seperti sakit atau perjalanan, tidaklah berdosa.
Adapun mengenai utang puasa bagi orang meninggal, terdapat perbedaan pendapat. Ada yang berpendapat dapat diganti dengan membayar fidyah, sementara ada juga yang mewajibkan walinya untuk menggantikan puasanya
Berita ini di kutip dari Sumber: https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-7235771/apa-itu-puasa-qadha-ini-penjelasan-dan-golongan-yang-dikenai-kewajibannya