Kisah Hikmah dan Biografi Imam Ibnu Hajar al-Haitami
KISAH HIKMAH
DAFTAR ISI PROFIL IMAM IBNU HAJAR AL-HAITAMI
Kelahiran
Wafat
Pendidikan
Guru-Guru
Penerus
Karya-Karya
KELAHIRAN
Imam al-Faqih al-Mujtahid Syihabuddin Ahmad bin Muhammad bin Muhammad bin Ali bin Hajar as-Salmunti al-Haitami al-Azhari al-Wa`ili as-Sa'di al-Makki al-Anshari asy-Syafi'i atau lebih dikenal dengan Ibnu Hajar al-Haitami lahir pada bulan Rajab 909 H, di Mahallah Abi al-Haitam, Mesir bagian Barat.
WAFAT
Setelah beliau menebarkan ilmunya di Makkah al-Mukarramah, dihadiri oleh ribuan murid-murid yang setia kepada beliau, umur yang berkat telah di habiskan untuk mengajar umat tentang agama mereka sehingga beliau lanjut usia, sakit pun mendatangi beliau sehingga beliau terpaksa meninggalkan kursi pengajian
Pada tanggal 23 rajab tahun 974 hijriyah akhirnya beliau menutup mata dengan ridha menghadap tuhannya, beribu murid menangisi kepergian beliau, umat bersedih dengan wafatnya ulama panutan, para ulama merasa begitu kehilangan dengan seorang ulama yang ramah dan berilmu tinggi. Akhirnya beliau diusung ke Masjid al-Haram Makkah dan di shalatkan di bawah pintu ka`bah, kemudian di bawa ke perkuburan al-Ma`la dan di kuburkan di tempat penyaliban sahabat yang mulia Abdullah bin Zubair.
PENDIDIKAN
Ketika ayahnya meninggalkan beliau sejak masih kecil, kemudian beliau diasuh ole Imam Syamsuddin bin Abi al-Hamayil dan Syamsuddin asy-Syinawi. Lalu Syamsuddin asy-Syinawi memindahkannnya dari Mahallah Abi al-Haitam ke Maqam Ahmad al-Badawi dan mulailah ia mempelajari dasar-dasar ilmu kemudian pada tahun 924 H ia dipindahkan ke Masjid Al-Azhar, belajar dengan ulama-ulama Mesir, dan ia telah menghafal al-Qur'an di waktu kecil.
Guru-gurunya mengizinkan ia untuk berfatwa dan mengajar dan pada waktu itu usianya masih belum mencapai 20 tahun, ia menguasai berbagai ilmu antara lain tafsir, hadis, ilmu kalam, fikih, ushul fiqh, ilmu waris, ilmu hisab, nahwu, sharaf, ilmu ma'ani, ilmu bayan, ilmu manthiq dan tasawuf. Ia pergi ke Mekkah pada akhir tahun 933 H, kemudian haji dan tinggal disana, setelah itu ia kembali ke Mesir, dan berhaji bersama keluarganya di akhir tahun 937 H, kemudian berhaji lagi pada tahun 940 H kemudian tinggal disana untuk mengajar, berfatwa dan menulis karya tulisnya.
GURU-GURU
Beliau memiliki banyak guru, antara lain:
Zakaria al-Anshari
Syaikh Abdul Haq as-Sanbathi
Asy-Syams al-Masyhadi
Asy-Syams as-Samhudi
Al-Amin al-Gumari
Syihabuddin ar-Ramli
Ath-Thablawi
Abu al-Hasan al-Bakri
Syamsuddi al-Laqqani adh-Dhairwathi
Asy-Syihab bin an-Najjar al-Hanbali
Asy-Syihab bin ash-Sha`igh
PENERUS
Imam al-Juhbidz Ibnu al-Qasim al-'Abbadi asy-Syafi'I
Sayyid Amru al-Bashri asy-Syafi'I
Abdurra'uf al-Wa'idz asy-Syafi'I
Abdul Qadir al-Fakihi asy-Syafi'I
Imam Ali al-Qari al-hanafi
Al-Hind Muhammad Thahir al-Fattani
Abu as-Sa'adat Muhammad al-Fakihi al-Hanbali
Ahmad bin Ahmad bin Umar at-Tunbakti al-Maliki
Imam Nuruddin Ali az-Ziyyadi asy-Syafi'I
KARYA-KARYA
Kitab Tohfatul Muhtaj Al-Syarhil Minhaj (10 jilid besar), sebuah kitab fiqih dalam Mazhab Syafi’i yang sampai saat ini dipakai dalam sekolah sekolah tinggi Islam di seluruh dunia, khususnya di Indonesia. Kitab ini setaraf dengan kitab Nihayatul Muhtaj ila Syarhil Minhaj (8 jilid besar) karangan Imam Ramli (wafat 1004H). Kedua-dua kitab ini adalah tiang tengah dari Mazhab Syafi’i, tempat kembali Ulama’-ulama’ Syafi’iyah dalam masalah-masalah agama di Indonesia pada waktu ini.
Kitab fiqih Fathul Jawad
Kitab fiqih Al-Imdad
Kitab fiqih Al-Fatawa
Kitab fiqih Al-‘Ubad
Kitab Fatawa Al-Haditsiyah
Kitab Az-Zawajir, Fightirafil Kabaari
Asy-Syawa’iqul Muhriqah Firradi Al-Azzindiqah
Kisah Indah Al-Imam Syekh Ibnu Hajar Al-Haitami
Syekh Ibnu Hajar Al-Haitami رحمه الله hidup dalam kemiskinan selama empat tahun. Beliau tak pernah makan daging karena tak punya uang untuk membelinya—walaupun sesungguhnya dia sangat menginginkannya.
Istrinya sejak lama ingin mandi di pemandian umum khusus air panas, akkan tetapi Syekh Ibnu Hajar رحمه الله tidak mampu membelikan tiket masuknya.
Syekh Ibnu Hajar رحمه الله berkata kepadanya, “Bersabarlah wahai istriku, saya kumpulkan uang dulu untuk ongkos masuk ke sana.”
Biasanya ketika Allah ﷻ membukakan rezeki kepada beliau, maka disisakan sedikit sampai terkumpul setengah rial, lalu di berikan kepada istrinya.
Setelah uangnya terkumpul, istrinya pergi ke pemandian air panas. Ketika sampai di sana dia meminta penjaganya untuk membukakan pintu untuknya tapi ditolak.
Penjaga berkata, “Hari ini saya tidak akan membukakan pintu ini untuk siapa pun, karena istrinya Syekh Al-Alim Al-Fakih Muhammad Ar-Romli sedang berada di dalam bersama para sahabatnya. Beliau berpesan untuk tidak membukakan pintu ini untuk siapa pun pada hari ini dan beliau telah memberi kepada kami semua ongkos yang biasa masuk kepada kami setiap harinya, yaitu 25 rial. Jika engkau ingin masuk ke pemandian datanglah besok pagi, kalau hari ini tidak bisa.”
Istrinya pulang menemui suaminya sambil mengembalikan uang setengah rial, kemudian dia berkata, “Sekarang ini yang mempunyai ilmu adalah Syekh Muhammad Ar-Romli, yang istrinya hari ini masuk ke pemadian air panas dengan membayar 25 rial dan tidak mengizinkan seorang pun untuk masuk ke sana. Lalu mana ilmumu? Sudah fakir, kesulitan, susah payah sendiri dan tidak mendapat sesuatu pun dari ilmumu. Ambillah uangmu yang kau kumpulkan berhari-hari ini.”
Ketika Syekh Ibnu Hajar رحمه الله mendengar ucapan istrinya, Beliau berkata, “Aku ini tidak menghendaki dunia dan rida atas apa yang Allah ﷻ tetapkan kepadaku di dalamnya,
sedangkan engkau jika menginginkan dunia, mari kita ke sumur Zamzam.”
Keduanya pergi ke sumur Zamzam. Ketika sampai di sana, Syekh menimba sekali, ternyata satu timba itu isinya penuh dengan uang dinar.
Beliau berkata, “Apakah segini cukup?”
Istrinya berkata, “Kurang.”
Syekh menimba untuk kedua kalinya, ternyata isinya penuh dengan uang dinar lagi.
Beliau berkata, “Apakah segini cukup?”
Istrinya berkata, “Aku ingin tiga timba.”
Syekh menimba untuk yang ketiga kalinya dan isinya juga sama dengan sebelumnya.
Syekh Ibnu Hajar رحمه الله berkata kepada istrinya, “Aku suka keadaan fakir berdasarkan pilihanku sendiri. Kupilih untuk diriku sendiri apa yang ada di sisi Allah. Adapun dunia maka semuanya sama bagiku, dunia lewat, umurnya pendek dan kehidupannya hina, dan sekarang ini aku punya dua pilihan untukmu…
Kembalikan semua uang emas ini ke dalam sumur Zam-zam dan
engkau masih bersamaku, atau …
Kau bawa semua uang emas ini, kau pulang ke rumah keluargamu dan kau ambil talakmu dariku, karena aku tidak menginginkan dunia.”
Istrinya berkata, “Bagaimana kalau kita nikmati saja semua uang ini seperti yang dilakukan oleh orang-orang.”
Syekh berkata, “Tidak mau. Kau kembalikan semua emasnya ke dalam sumur atau kau ambil semuanya, bawa pulang ke rumah keluargamu dan ambil talakmu.”
Istrinya berkata, “Bagaimana kalau kita kembalikan satu timba saja ke dalam sumur.”
Syekh berkata, “Tidak mau. Kau kembalikan semua emasnya ke dalam sumur atau kau ambil semuanya, bawa pulang ke rumah keluargamu dan ambil talakmu.”
Istrinya bekata, “Bagaimana kalau kita kembalikan dua timba dan yang satu timba kita simpan.”
Syekh berkata, “Tidak mau. Kau kembalikan semua emasnya ke dalam sumur atau kau ambil semuanya, bawa pulang ke rumah keluargamu dan ambil talakmu.”
Istrinya berkata, “Kita ambil satu dinar saja untuk bersenang-senang hari ini.”
Syekh berkata, “Tidak mau. Kau kembalikan semua emasnya ke dalam sumur atau kau ambil semuanya, bawa pulang ke rumah keluargamu dan ambil talakmu.”
Istrinya berkata, “Kita kembalikan semuanya ke dalam sumur. Aku tidak ingin berpisah denganmu karena kita sudah bersama-sama selama bertahun-tahun. Engkau telah memperlihatkan karomah ini dan kita berpisah di hari ini? aku tidak mau.”
“Aku memilih untuk bersabar saja bersamamu. Aku semakin mantap hidup bersamamu, walau kita hidup dalam keadaan miskin. Demi Allah, aku akan bersabar dengan segala kesulitan hidup ini.”
Al-Qur’an memperingatkan adanya fitnah istri, anak-anak dan harta benda yang bisa menjadi
sebab kelalaian dalam mewujudkan ketaatan dan terkadang menjerumuskan ke dalam kemaksiatan.
Sebagaimana dijelaskan oleh ayat berikut, Surat At-Tagabun Ayat 14;
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ ۚ وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada
yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Catatan:
Nama lengkap beliau ialah Al-Imam al-Fakih al-Mujtahid Syihabuddin Ahmad bin Muhammad bin Muhammad bin Ali bin Hajar as-Salmunti al-Haitami al-Azhari al-Wa’ili as-Sa’di al-Makki al-Anshari asy-Syafi’i atau lebih dikenal dengan Ibnu Hajar al-Haitami. Lahir di Mahallah Abi al-Haitam, Mesir bagian Barat, Rajab 909 H. Wafat di Mekkah Rajab 973 H. Beliau adalah seorang ulama di bidang fikih mazhab syafi’i, ahli kalam dan tasawuf.
Categories(BlogArchive) DEFOLLOW
IMAGE[7] INFORMASI[179] Islam[42] KISAH HIKMAH[36] KITAB/BUKU[47] media dakwah[46] NU DAN BANOMNYA[13] PENDIDIKAN[79] Sejarah[10] SHOLAWAT NABI[40] Tokoh[23] TUTORIAL[108] VIDIO[11] الحديث[5]
Categories(BlogArchive) NOFOLLOW
APLIKASI[4] IMAGE[7] INFORMASI[179] Islam[42] KISAH HIKMAH[36] KITAB/BUKU[47] media dakwah[46] NU DAN BANOMNYA[13] PENDIDIKAN[79] Sejarah[10] SHOLAWAT NABI[40] Tokoh[23] TUTORIAL[108] VIDIO[11] الحديث[5]
TAG :
#ALHIKMAH
#WEBSITE
#IMAGE
#ISLAMI
#AWDEV
#KISAH-HIKMAH
SCORE :
https://www.alhikmah.my.id/
PULICATION :
ALHIKMAH.MY.ID,ALHIKMAH.EU.ORG,AWDEV.EU.ORG,WEB.ALHIMAH.EU.ORG,DEVOLOPER.ADEV.EU.ORG,WAHYU9KDL.GITHUB.IO
Connect with me:
Admin
© ALHIKMAH.MY.ID
Source: https://www.alhikmah.my.id/
Tags
KISAH HIKMAH