DO'A
KATA KATA HIKMAH ⚜ ~ Adapun waktu-waktu mustajabah tersebut antara lain.
1. Sepertiga Akhir Malam
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﻳَﺘَﻨَﺰَّﻝُ ﺭَﺑُّﻨَﺎ ﺗَﺒَﺎﺭَﻙَ ﻭَﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻛُﻞَّ ﻟَﻴْﻠَﺔٍ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺣِﻴﻦَ ﻳَﺒْﻘَﻰ ﺛُﻠُﺚُ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﺍﻵﺧِﺮُ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﻣَﻦْ ﻳَﺪْﻋُﻮﻧِﻰ ﻓَﺄَﺳْﺘَﺠِﻴﺐَ ﻟَﻪُ ، ﻣَﻦْ ﻳَﺴْﺄَﻟُﻨِﻰ ﻓَﺄُﻋْﻄِﻴَﻪُ ، ﻭَﻣَﻦْ ﻳَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻧِﻰ ﻓَﺄَﻏْﻔِﺮَ ﻟَﻪُ
“Rabb kita tabaroka wa ta’ala turun setiap malam ke langit dunia hingga tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Dia berkata: ‘Siapa yang berdoa pada-Ku, aku akan memperkenankan doanya. Siapa yang meminta pada-Ku, pasti akan Kuberi. Dan siapa yang meminta ampun pada-Ku, pasti akan Kuampuni’.” (HR. Bukhari no. 6321 dan Muslim no. 758).
Muhammad bin Isma’il Al Bukhari membawakan hadits ini dalam Bab ‘Doa pada separuh malam’. Imam Nawawi menyebutkan judul dalam Shahih Muslim Bab ‘Dorongan untuk berdoa dan berdzikir di akhir malam dan terijabahnya doa saat itu’.
Ibnu Hajar menjelaskan, “Bab yang dibawakan oleh Al Bukhari menerangkan mengenai keutamaan berdoa pada waktu tersebut hingga terbit fajar Shubuh dibanding waktu lainnya.” (Fathul Bari, 11/129)
Baca juga ; Batik, Asal Muasal & Makna Batik
Ibnu Baththol berkata, “Waktu tersebut adalah waktu yang mulia dan terdapat dorongan beramal di waktu tersebut. Allah Ta’ala mengkhususkan waktu itu dengan nuzul-Nya (turunnya Allah). Allah pun memberikan keistimewaan pada waktu tersebut dengan diijabahinya doa dan diberi setiap yang diminta.” (Syarh Al Bukhari, 19/118)
Ada suatu pelajaran menarik dari Imam Al Bukhari. Beliau membawakan Bab dengan judul “Doa pada separuh malam”. Padahal hadits yang beliau bawakan setelah itu berkenaan dengan doa ketika sepertiga malam terakhir. Mengapa bisa demikian?
Ibnu Baththol rahimahullah mengatakan bahwa Al Bukhari mengambil judul Bab tersebut dari firman Allah,
ﻗُﻢِ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞَ ﺇِﻻَّ ﻗَﻠِﻴﻼً ﻧِﺼْﻔَﻪُ ﺃَﻭِ ﺍﻧﻘُﺺْ ﻣِﻨْﻪُ ﻗَﻠِﻴﻼً
“Bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit.” (QS. Al Muzzamil: 2-3).
Judul bab tersebut diambil oleh Al Bukhari dari ayat Al Qur’an di atas. Dalam hadits sendiri menunjukkan bahwa waktu terijabahnya doa adalah pada sepertiga malam terakhir.
Ini menunjukkan bahwa hendaknya seorang muslim benar-benar memperhatikan waktu tersebut dengan ia bersiap-siap sebelum masuk sepertiga malam terakhir yang awal. Hendaklah setiap hamba bersiap diri dengan kembali pada Allah kala itu agar mendapatkan sebab ijabahnya doa.
Setiap muslim hendaklah memperhatikan waktunya di malam dan siang hari dengan doa dan ibadah kepada Allah Ta’ala. (Syarh Al Bukhari, 19/119)
2. Tatkala Berbuka Puasa Bagi Orang Yang Berpuasa
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:
ﺛﻼﺙ ﻻ ﺗﺮﺩ ﺩﻋﻮﺗﻬﻢ ﺍﻟﺼﺎﺋﻢ ﺣﺘﻰ ﻳﻔﻄﺮ ﻭﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﻌﺎﺩﻝ ﻭ ﺍﻟﻤﻈﻠﻮﻡ
"Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka , doanya pemimpin yang adil , dan doanya orang yang terzhalimi” (HR. Tirmidzi no.2528, Ibnu Majah no. 1752, Ibnu Hibban no. 2405, dishahihkan Al Albani di Shahih At Tirmidzi )
Dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash Radhiyallahu ‘anhu bahwa dia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa pada saat berbuka ada doa yang tidak ditolak.
[Sunan Ibnu Majah, bab Fis Siyam La Turaddu Da’watuhu 1/321 No. 1775 Hakim dalam kitab Mustadrak 1/422. Dishahihkan sanadnya oleh Bushairi dalam Misbahuz Zujaj 2/17].
3. Setiap Selepas Shalat Fardhu
Dari Abu Umamah, Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang doa yang paling didengar oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, beliau menjawab.
Di pertengahan malam yang akhir dan setiap selesai shalat fardhu.
[Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Da’awaat 13/30. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi 3/167-168 No. 2782].
4. Pada Saat Perang Berkecamuk
Dari Sahl bin Sa’ad Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
Ada dua doa yang tidak tertolak atau jarang tertolak ; doa pada saat adzan dan doa tatkala perang berke-camuk.
[Sunan Abu Daud, kitab Jihad 3/21 No. 2540. Sunan Baihaqi, bab Shalat Istisqa’ 3/360. Hakim dalam Mustadrak 1/189.
Dishahihkan Imam Nawawi dalam Al-Adzkaar hal. 341. Dan Al-Albani dalam Ta’liq Alal Misykat 1/212 No. 672].
5. Sesaat Pada Hari Jum’at
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut tentang hari Jum’at, beliau bersabda:
« ﺇِﻥَّ ﻓِﻰ ﺍﻟْﺠُﻤُﻌَﺔِ ﻟَﺴَﺎﻋَﺔً ﻻَ ﻳُﻮَﺍﻓِﻘُﻬَﺎ ﻣُﺴْﻠِﻢٌ ﻗَﺎﺋِﻢٌ ﻳُﺼَﻠِّﻰ ﻳَﺴْﺄَﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﺇِﻻَّ ﺃَﻋْﻄَﺎﻩُ ﺇِﻳَّﺎﻩُ ﻭَﻗَﺎﻝَ ﺑِﻴَﺪِﻩِ ﻳُﻘَﻠِّﻠُﻬَﺎ ﻳُﺰَﻫِّﺪُﻫَﺎ ».
“Sesungguhnya di hari Jum’at itu ada suatu waktu yang tidaklah waktu tersebut bertepatan dengan seorang muslim yang sedang melaksanakan shalat, lalu meminta kepada Allah suatu kebaikan, kecuali pasti Allah akan mengabulkannya.” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan dengan tangannya untuk menunjukkan singkatnya waktu tersebut. (Muttafaqun ‘alaihi)
Waktu yang sesaat itu tidak bisa diketahui secara persis dan masing-masing riwayat menyebutkan waktu tersebut secara berbeda-beda, sebagaimana yang telah disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari 11/203.
Dan kemungkinan besar waktu tersebut berada pada saat imam atau khatib naik mimbar hingga selesai shalat Jum’at atau hingga selesai waktu shalat ashar bagi orang yang menunggu shalat maghrib.
Ada yang mengatakan ketika matahari telah tergelincir, ada yang mengatakan setelah shalat ashar, dan ada pula yang mengatakan waktunya dari terbit fajar sampai terbit matahari. (Al-Minhaj, 6/379)
Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah dalam Zadul Ma’ad (1/378), berpendapat bahwa pendapat yang lebih tepat dalam permasalahan ini adalah bahwa waktunya setelah shalat ashar , berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Sesungguhnya pada hari Jum’at itu ada suatu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim memohon suatu kebaikan kepada Allah, kecuali pasti Allah akan mengabulkannya, dan waktunya adalah setelah shalat ashar.” (HR. Ahmad)
6. Pada Waktu Bangun Tidur Pada Malam Hari
Bagi Orang Yang Sebelum Tidur Dalam Keadaan Suci dan Berdzikir Kepada Allah
Dari ‘Amr bin ‘Anbasah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Tidaklah seorang hamba tidur dalam keadaan suci lalu terbangun pada malam hari kemudian memohon sesuatu tentang urusan dunia atau akhirat melainkan Allah akan mengabulkannya.
[Sunan Ibnu Majah, bab Doa 2/352 No. 3924. Dishahihkan oleh Al-Mundziri 1/371 No. 595]
Terbangun tanpa sengaja pada malam hari.[An-Nihayah fi Gharibil Hadits 1/190] Yang dimaksud dengan ta’ara minal lail terbangun dari tidur pada malam hari.
7. Doa Diantara Adzan dan Iqamah
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
Doa tidak akan ditolak antara adzan dan iqamah.
[Sunan Abu Daud, kitab Shalat 1/144 No. 521. Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Da’waat 13/87. Sunan Al-Baihaqi, kitab Shalat 1/410. Dishahihkan oleh Al-Albani, kitab Tamamul Minnah hal. 139]
8. Doa Pada Waktu Sujud Dalam Shalat
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
Adapun pada waktu sujud, maka bersungguh-sungguhlah berdoa sebab saat itu sangat tepat untuk dikabul kan.
[Shahih Muslim, kitab Shalat bab Nahi An Qiratul Qur’an fi Ruku’ wa Sujud 2/48]
Yang dimaksud adalah sangat tepat dan layak untuk dikabulkan doa kamu.
9. Pada saat turun hujan
Dari Sahl bin a’ad Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda.
“Artinya : Dua doa yang tidak pernah ditolak ; doa pada waktu adzan dan doa pada waktu turun hujan“. [Mustadrak Al-Hakim dan dishahihkan oleh Adz-Dzahabi 2/113-114. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami’ No. 3078].
Ibnu Qudamah dalam Al Mughni, 4/342 mengatakan,”Dianjurkan untuk berdo’a ketika turunnya hujan, sebagaimana diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
ﺍُﻃْﻠُﺒُﻮﺍ ﺍﺳْﺘِﺠَﺎﺑَﺔَ ﺍﻟﺪُّﻋَﺎﺀِ ﻋِﻨْﺪَ ﺛَﻠَﺎﺙٍ : ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟْﺘِﻘَﺎﺀِ ﺍﻟْﺠُﻴُﻮﺵِ ، ﻭَﺇِﻗَﺎﻣَﺔِ ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓِ ، ﻭَﻧُﺰُﻭﻝِ ﺍﻟْﻐَﻴْﺚِ
Carilah do’a yang mustajab pada tiga keadaan : [1] Bertemunya dua pasukan, [2] Menjelang shalat dilaksanakan, dan [3] Saat hujan turun .” (Dikeluarkan oleh Imam Syafi’i dalam Al Umm dan Al Baihaqi dalam Al Ma’rifah dari Makhul secara mursal. Dishohihkan oleh Syaikh Al Albani, lihat hadits no. 1026 pada Shohihul Jami’)
Begitu juga terdapat hadits dari Sahl bin Sa’d, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
ﺛِﻨْﺘَﺎﻥِ ﻻ ﺗُﺮَﺩَّﺍﻥِ، ﺃَﻭْ ﻗَﺎﻝَ : ﻣَﺎ ﺗُﺮَﺩَّﺍﻥِ، ﺍﻟﺪُّﻋَﺎﺀُ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻨِّﺪَﺍﺀِ، ﻭَﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟْﺒَﺄْﺱِ، ﺣِﻴﻦَ ﻳَﻠْﺘَﺤِﻢَ ﺑَﻌْﻀُﻪُ ﺑَﻌْﻀًﺎ ﻭَﻓِﻲ ﺭِﻭَﺍﻳَﺔ : ” ﻭَﺗَﺤْﺖَ ﺍﻟﻤَﻄَﺮ “
“Dua orang yang tidak ditolak do’anya adalah : [1] ketika adzan dan [2] ketika rapatnya barisan pada saat perang.” Dalam riwayat lain disebutkan,”Dan ketika hujan turun .” (HR. Abu Daud dan Ad Darimi, namun Ad Darimi tidak menyebut,”Dan ketika hujan turun.” Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani. Lihat Misykatul Mashobih)
Imam An-Nawawi berkata bahwa penyebab doa pada waktu kehujanan tidak ditolak atau jarang ditolak dikarenakan pada saat itu sedang turun rahmat khususnya curahan hujan pertama di awal musim. [Fathul Qadir 3/340].
10. Pada Saat Ajal Tiba
Dari Ummu Salamah bahwa Rasulullah mendatangi rumah Abu Salamah (pada hari wafatnya), dan beliau mendapatkan kedua mata Abu Salamah terbuka lalu beliau memejamkannya kemudian bersabda.
Sesungguhnya tatkala ruh dicabut, maka pandangan mata akan mengikutinya’. Semua keluarga histeris. Beliau bersabda : ‘Janganlah kalian berdoa untuk diri kalian kecuali kebaikan, sebab para malaikat meng- amini apa yang kamu ucapkan.
[Shahih Muslim, kitab Janaiz 3/38]
11. Pada Malam Lailatul Qadar
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar. [Al-Qadr : 3-5]
Imam As-Syaukani berkata bahwa kemuliaan Lailatul Qadar mengharuskan doa setiap orang pasti dikabulkan. [Tuhfatud Dzakirin hal. 56]
12. Doa Pada Hari Arafah
Dari ‘Amr bin Syu’aib Radhiyallahu ‘anhu dari bapaknya dari kakeknya bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
Sebaik-baik doa adalah pada hari Arafah.
[Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Da’waat 13/83. Dihasankan oleh Al-Albani dalam Ta’liq alal Misykat 2/797 No. 2598]
13. Ketika mendengar ayam berkokok
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ bersabda:
ﺇِﺫَﺍ ﺳَﻤِﻌْﺘُﻢْ ﺻِﻴَﺎﺡَ ﺍﻟﺪِّﻳَﻜَﺔِ ﻓَﺎﺳْﺄَﻟُﻮﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻣِﻦْ ﻓَﻀْﻠِﻪِ ﻓَﺈِﻧَّﻬَﺎ ﺭَﺃَﺕْ ﻣَﻠَﻜًﺎ ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺳَﻤِﻌْﺘُﻢْ ﻧَﻬِﻴﻖَ ﺍﻟْﺤِﻤَﺎﺭِ ﻓَﺘَﻌَﻮَّﺫُﻭﺍ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﻣِﻦْ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥِ ﻓَﺈِﻧَّﻪُ ﺭَﺃَﻯ ﺷَﻴْﻄَﺎﻧًﺎ
“Apabila kalian mendengar kokokan ayam maka mohonlah anugerah kepada Allah karena ayam itu melihat malaikat. Apabila kalian mendengar ringkihan keledai berlindunglah kepada Allah dari gangguan syaithan karena keledai itu melihat syaithan.” [HR Al Bukhari (3303) dan Muslim (2729)]
14. Pada saat ajal tiba
Dari Ummu Salamah bahwa Rasulullah mendatangi rumah Abu Salamah (pada hari wafatnya), dan beliau mendapatkan kedua mata Abu Salamah terbuka lalu beliau memejamkannya kemudian bersabda.
“Artinya : Sesungguhnya tatkala ruh dicabut, maka pandangan mata akan mengikutinya’. Semua keluarga histeris. Beliau bersabda : ‘Janganlah kalian berdoa untuk diri kalian kecuali kebaikan, sebab para malaikat mengamini apa yang kamu ucapkan”. [Shahih Muslim, kitab Janaiz 3/38]
15. Saat safar
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ bersabda:
ﺛﻼﺙ ﺩﻋﻮﺍﺕ ﻣﺴﺘﺠﺎﺑﺎﺕ ﻻ ﺷﻚ ﻓﻴﻬﻦ ﺩﻋﻮﺓ ﺍﻟﻤﻈﻠﻮﻡ ﻭﺩﻋﻮﺓ ﺍﻟﻤﺴﺎﻓﺮ ﻭﺩﻋﻮﺓ ﺍﻟﻮﺍﻟﺪ ﻋﻠﻰ ﻭﻟﺪﻩ
“Tiga macam doa yang pasti terkabul tanpa diragukan lagi, yaitu doa orang yang dizhalimi, doa seorang musafir , doa kedua orang tua atas anaknya.” [HR Abu Daud (1536) dan At Tirmidzi (1905). Hadits hasan]
16. Ketika dalam kesempitan dan kesusahan
Allah Ta’ala berfirman,
ﺃَﻣَّﻦْ ﻳُﺠِﻴْﺐُ ﺍﻟْﻤُﻀْﻄَﺮَّ ﺇِﺫَﺍ ﺩَﻋَﺎﻩُ ﻭَﻳَﻜْﺸِﻒُ ﺍﻟﺴُّﻮْﺀَ
“Siapakah yang mengijabahi (menjawab/ mengabulkan) permintaan orang yang dalam kesempitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan (siapakah) Dia yang menghilangkan kejelekan?” (An-Naml: 62)
Imam Ibnu Katsir rahimahullah menafsirkan,
ﻳﻨﺒﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺃﻧﻪ ﻫﻮ ﺍﻟﻤﺪﻋﻮ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﺸﺪﺍﺋﺪ، ﺍﻟﻤﺮﺟﻮ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻨﻮﺍﺯﻝ، … } ﺃﻣﻦ ﻳﺠﻴﺐ ﺍﻟﻤﻀﻄﺮ ﺇﺫﺍ ﺩﻋﺎﻩ { ﺃﻱ : ﻣﻦ ﻫﻮ ﺍﻟﺬﻱ ﻻ ﻳﻠﺠﺄ ﺍﻟﻤﻀﻄﺮ ﺇﻻ ﺇﻟﻴﻪ، ﻭﺍﻟﺬﻱ ﻻ ﻳﻜﺸﻒ ﺿﺮ ﺍﻟﻤﻀﺮﻭﺭﻳﻦ ﺳﻮﺍﻩ
“Allah menjelaskan bawha Ia-lah yang diseru ketika keadaan susah dan sempit, Ia-lah yng diharapkan ketika terjadi musibah dan bencana… (“Siapakah yang mengijabahi (menjawab/ mengabulkan) permintaan orang yang dalam kesempitan”) yaitu Dia-lah tempat kembali orang yang kesusahan, tidak kepada yang lain. Dan Dia-lah yang menghilangkan/mengangkat bahaya, tidak ada yang lain.” (Tafsir Ibnu Katsir 6/203, Dar Thayyibah, cet, II, 1420 H, syamilah)
Al-Qurhubi rahimahullah berkata,
ﻭﺟﺎﺀ ﺭﺟﻞ ﺇﻟﻰ ﻣﺎﻟﻚ ﺑﻦ ﺩﻳﻨﺎﺭ ﻓﻘﺎﻝ : ﺃﻧﺎ ﺃﺳﺄﻟﻚ ﺑﺎ ﻟﻠﻪ ﺃﻥ ﺗﺪﻋﻮ ﻟﻲ ﻓﺄﻧﺎ ﻣﻀﻄﺮ، ﻗﺎﻝ : ﺇﺫﺍ ﻓﺎﺳﺄﻟﻪ ﻓﺈﻧﻪ ﻳﺠﻴﺐ ﺍﻟﻤﻀﻄﺮ ﺇﺫﺍ ﺩﻋﺎﻩ
“seorang laki-laki datang kepada Malik bin Dinar kemudian berkata, “saya meminta agar engkau mendoakan saya karena saya sedang kesusahan. ” Maka Malik bin Dinar berkata, “ berdoalah (doakan diri sendiri) karena Allah mengijabahi (menjawab/ mengabulkan) permintaan orang yang dalam kesempitan apabila ia berdoa kepada-Nya.” (Jami’ liahkamil Qu’ran 13/223, Darul Kutub Al-Mishriyyah, Kairo, cet. II, 1384 H, syamilah)
17. Doa seseorang kepada saudaranya ketika tidak dihadapannya.
Dari Ummu Ad Darda` radhiyallahu ‘anha, Rasulullah ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ bersabda:
ﺩﻋﻮﺓ ﺍﻟﻤﺴﻠﻢ ﻷﺧﻴﻪ ﺑﻈﻬﺮ ﺍﻟﻐﻴﺐ ﻣﺴﺘﺠﺎﺑﺔ ﻋﻨﺪ ﺭﺃﺳﻪ ﻣﻠﻚ ﻣﻮﻛﻞ ﻛﻠﻤﺎ ﺩﻋﺎ ﻷﺧﻴﻪ ﺑﺨﻴﺮ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻤﻠﻚ ﺍﻟﻤﻮﻛﻞ ﺑﻪ ﺁﻣﻴﻦ ﻭﻟﻚ ﺑﻤﺜﻞ
“Doa seorang muslim kepada saudaranya yang dilakukan tidak dihadapannya adalah mustajab. Di sisi kepalanya ada seorang malaikat yang diberikan tugas setiap kali dia mendoakan kebaikan kepada saudaranya maka malaikat yang bertugas tadi mengucapkan: “Amin, semoga bagimu juga mendapatkan demikian.” [HR Muslim (2733)]
18. Ketika meminum air zam-zam
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
ﻣﺎﺀ ﺯﻣﺰﻡ ﻟﻤﺎ ﺷﺮﺏ ﻟﻪ
“ Khasiat Air Zam-zam itu sesuai niat peminumnya ” (HR. Ibnu Majah, 2/1018. Dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah , 2502)
19. Satu waktu di malam hari
Jabir radhiyallahu ‘anhuma berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
« ﺇِﻥَّ ﻓِﻰ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻟَﺴَﺎﻋَﺔً ﻻَ ﻳُﻮَﺍﻓِﻘُﻬَﺎ ﺭَﺟُﻞٌ ﻣُﺴْﻠِﻢٌ ﻳَﺴْﺄَﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻣِﻦْ ﺃَﻣْﺮِ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻭَﺍﻵﺧِﺮَﺓِ ﺇِﻻَّ ﺃَﻋْﻄَﺎﻩُ ﺇِﻳَّﺎﻩُ ﻭَﺫَﻟِﻚَ ﻛُﻞَّ ﻟَﻴْﻠَﺔٍ ».
“Sesungguhnya pada malam hari ada satu waktu yang tidaklah bersamaan dengan itu seorang muslim meminta kepada Allah kebaikan dari perkara dunia dan akhirat, melainkan Allah akan mengabulkan permintaan tersebut, dan itu ada di setiap malam.” (HR. Muslim dan Ahmad)
Al-Imam An-Nawawi rahimahullah ketika menjelaskan hadits di atas mengatakan: “Pada hadits tersebut terkandung adanya penetapan satu waktu mustajab pada setiap malam, dan anjuran untuk berdoa di waktu-waktu malam dengan harapan bertepatan dengan waktu mustajab tersebut.” (Al-Minhaj, 3/95)
20. Ketika terbangun di waktu malam
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa yang terbangun di waktu malam lalu mengucapkan:
ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻭَﺣْﺪَﻩُ ﻻَ ﺷَﺮِﻳﻚَ ﻟَﻪُ ، ﻟَﻪُ ﺍﻟْﻤُﻠْﻚُ ، ﻭَﻟَﻪُ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ، ﻭَﻫُﻮَ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﺷَﻰْﺀٍ ﻗَﺪِﻳﺮٌ . ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠَّﻪِ ، ﻭَﺳُﺒْﺤَﺎﻥَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ،
ﻭَﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠَّﻪُ ، ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﺃَﻛْﺒَﺮُ ، ﻭَﻻَ ﺣَﻮْﻝَ ﻭَﻻَ ﻗُﻮَّﺓَ ﺇِﻻَّ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ
“Laa ilaaha illalloh, wahdahu laa syariikalahu, lahul mulku walahul hamdu, wa huwa ‘ala kuli syaiin qodiir;
Alhamdulillah, wa subhanalloh, wa laa ilaaha illalloh, wallohu akbar, wa laa haula wa laa quwwata illa billah”
Kemudian mengucapkan:
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﻏْﻔِﺮْ ﻟِﻲ
“Allohummagh firlii”
Atau berdoa, maka dikabulkan (doanya). Dan jika berwudhu’ kemudian melaksanakan shalat maka shalatnya diterima.” (HR. Al-Bukhari)
Sebagian ulama mengatakan: “Dalam keadaan seperti ini lebih diharapkan terkabulkannya doa begitu juga diterimanya shalat dibandingkan waktu/keadaan yang lainnya.” (Lihat Tuhfatul Ahwadzi, 8/311)
Ada hadits lain yang semakna dengan ini yaitu bagi orang yang sebelum tidur dalam keadaan suci dan berdzikir kepada Allah
Dari ‘Amr bin ‘Anbasah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda.
“Artinya: Tidaklah seorang hamba tidur dalam keadaan suci lalu terbangun pada malam hari kemudian memohon sesuatu tentang urusan dunia atau akhirat melainkan Allah akan mengabulkannya”. [Sunan Ibnu Majah, bab Doa 2/352 No. 3924. Dishahihkan oleh Al-Mundziri 1/371 No. 595]
Maksudnya, terbangun tanpa sengaja pada malam hari. [An-Nihayah fi Gharibil Hadits 1/190]
Yang dimaksud dengan “ta’ara minal lail” terbangun dari tidur pada malam hari.
21. Ketika dikumandangkannya adzan dan berada di medan perang.
Dari Sahl bin Sa’ad Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Artinya : Ada dua doa yang tidak tertolak atau jarang tertolak ; doa pada saat adzan dan doa tatkala perang berkecamuk”. [Sunan Abu Daud, kitab Jihad 3/21 No. 2540. Sunan Baihaqi, bab Shalat Istisqa’ 3/360. Hakim dalam Mustadrak 1/189.
Dishahihkan Imam Nawawi dalam Al-Adzkaar hal. 341 dan Al-Albani dalam Ta’liq Alal Misykat 1/212 No. 672].
————————-
BERDO’A Di 15 TEMPAT ISTIJABAH DI MEKKAH
Diriwayatkan dari Al Hasan bahwasannya tempat-tempat berdoa yang Istijabah (Maqbul) di Mekkah ada 15 tempat.
1. Di sekitar tempat Tawaf
2. Di Multazam
3. Di bawah Pancuran/Talang Emas/Hijir Ismail
4. Di dalam Ka’bah
5. Di sekitar sumur Zam Zam
6. Di Sofa
7. Di Marwah
8. Di sepanjang jalur Sa’i
9. Di belakang Makam Ibrahim
10. Di Arafah
11. Di Muzdalifah
12. Di Mina
13. Di sekitar Jumrah Ula
14. Di sekitar Jumrah Wusta
15. Di Sekitar Jumrah Aqobah
Diriwayatkan pula selain Al Hasan bahwasannya berdoa yang mustajab yaitu :
16. Di sekitar Hajar Aswad
17. Di sekitar dinding Ka’bah
Tempat-tempat yang Mustajab di Madinah yaitu :
1. Di Raudah
2. Di Masjid Quba
Semoga bermanfaat.
TAG :
#ALHIKMAH
#WEBSITE
#IMAGE
#ISLAMI
#AWDEV
SCORE :
https://www.alhikmah.my.id/
PULICATION :
ALHIKMAH.MY.ID,ALHIKMAH.EU.ORG,AWDEV.EU.ORG,WEB.ALHIMAH.EU.ORG,DEVOLOPER.ADEV.EU.ORG,WAHYU9KDL.GITHUB.IO
Connect with me:
Admin
© ALHIKMAH.MY.ID
Source: https://www.alhikmah.my.id/
Tags
PENDIDIKAN