KH. MARZUKI MUSTAMAR: MARILAH KEMBALI MENJADI MANUSIA
UINSA Newsroom, Senin (10/06/2019); KH. Zaim Ahmad Ma’shum-Gus Zaim, Pengasuh Pondok Pesantren Al Hidayat Lasem Jawa Tengah dan KH. Marzuqi Mustamar, M.Ag., Ketua PWNU Jatim secara bergantian menyampaikan tausiyah dalam kegiatan Pembinaan Keagamaan Bagi ASN dan Masyarakat yang digelar UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya pada Senin, 10 Juni 2019.
Gus Zaim dalam tausiyahnya menyampaikan tentang makna penting Halal Bi Halal yang penuh nilai kearifan lokal Indonesia. Konsep Halal Bi Halal setelah Lebaran Idul Fitri yang hanya ada dan dikenal di Indonesia merupakan bentuk akulturasi ajaran Islam dengan kondisi lokal Indonesia yang plural. “Pada umunya orang ketika berbuat salah, gengsi tinggi untuk minta maaf langsung. Sehingga dengan halal bi halal kita diajarkan untuk saling memaafkan sehingga tidak ada tumpukan dosa dengan sesama manusia,” ujar Gus Zaim membuka tausiyah.
Gus Zaim juga menyampaikan, pluralitas yang dimiliki Indonesia adalah kekuatan besar yang menjadikan Indonesia dilirik dunia. “Malalui forum akademisi ini saya ingin sampaikan, di belahan bumi manapun, Indonesia adalah tujuan ‘dakwah’ semua kelompok manapun,” terang Gus Zaim.
Yang dimaksud ‘dakwah’ menurut Gus Zaim, bahwa setiap kelompok di dunia ingin menguasai Indonesia. Sebab, Indonesia dalam pluralitasnya dapat tetap hidup dengan damai tanpa adanya konflik berkepanjangan sebagaimana yang terjadi di beberapa negara di dunia. “Saya berharap, moderasi ala Islam Indonesia, toleransi ala Indonesia, bisa berlangsung ila yaumil qiyamah,” tukas Gus Zaim.
Sementara itu, KH. Marzuki Mustamar membuka tausiyah dengan harapan agar UINSA menjadi kampus yang semakin besar lagi. “Semoga UINSA bisa segera membuka Fakultas kedokteran. Mumpung ada Irjen hari ini,” ujar KH. Marzuki Mustamar.
KH. Marzuki Mustamar mengajak kepada segenap Keluarga Besar UINSA untuk kembali memaknai hakikat diri sebagai manusia. Yakni dengan menghilangkan sifat-sifat hewani yang membuat sisi kemanusian diri hanya layaknya topeng. “Marilah kembali menjadi manusia. Jangan sampai dhohir manusia, tapi mental kita seperti hewan,” tegas KH. Marzuki Mustamar.
KH. Marzuki Mustamar juga menyerukan, agar memupus Semangat hidup “Homo Homini Lupus, yakni manusia adalah serigala bagi sesamanya. Sebab hal itu telah menjadi akar dari rusaknya sendi-sendi sebagai manusia serta persaudaraan dengan sesama. “Malaikat rahmat tidak mau hadir pada rumah yang ada anjingnya. Rumah atau anjing janganlah dimaknai sebagai rumah atau anjing secara fisik, tapi hati dan sifat hewani manusia. Ketika hati bersih, maka hidayah, rahmat, dan keberkahan dari Allah akan hadir,” tegas Kiai Marzuki Mustamar menjelaskan salah satu Tafsir Imam Ghazali.
Tak lupa, KH. Marzuki Mustamar juga mengingatkan, agar berhati-hati dalam mencari ulama panutan. Karena, di jaman akhir banyak ulama kadzdzabiin-yang memakai simbol-simbol agama justru untuk memecah belah umat. “Jika Islam harus jadi Arab, Kristen harus jadi Amerika, Hindu harus jadi India, rusak negeri ini. Yang ada hanya perpecahan. Mari kita ambil Islamnya, tapi tidak harus diambil Arabnya,” tukas KH. Marzuqi Mustamar.
Dalam kesempatan Pembinaan Keagamaan ini, hadir pula Prof. Dr. Thomas Paentury, M.Si., Plt Irjen Kementerian Agama RI. Plt. Irjen yang menjabat sebagai Dirjen Bimas Kristen ini secara khusus menyampaikan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1440 H mewakili Kemenag RI juga selaku Plt. Irjen. “Kegiatan Halal Bi Halal di hari pertama kerja ini juga sekaligus menjadi bukti komitmen kita sebagai ASN untuk menjaga keutuhan NKRI,” pungkas Prof. Thomas. (Nur-Chy-Alf/Humas)
Dikutip dari : https://w3.uinsby.ac.id/kh-marzuki-mustamar-marilah-kembali-menjadi-manusia/